si dhita punya cerita

...cerita sederhana dari ku untuk sahabat dan untuk ku dari sahabat...

My Photo
Name:
Location: Jakarta,,, Indonesia

an ordinary girl with an extra-ordinary dreams..

Saturday, November 25, 2006

Maaf

Cinta tak pernah salah,

Walau terkadang ia datang di saat yang tidak tepat.

Pagi yang indah, sinar matahari pun tersenyum cerah berusaha membangunkanku dari tidur. Perlahan masuk melalui tiap celah kecil di jendela kayu itu. Dengan enggan ku bangun dan membuka jendela. Membiarkan tiap berkas cahaya itu menemaniku di pagi ini. Teman. Mungkin hanya itu yang aku butuhkan di hari ini. Setelah segala hal yang ku alami kemarin, setelah semua yang terjadi berhari-hari di minggu ini.

Akhirnya ia mengatakan kalimat itu padaku, kalimat yang sempat membuatku bingung sejenak sebelum memutuskan jawaban apa yang harus kuberikan. Antara logika yang berusaha tetap rasional dan perasaan yang menggebu-gebu. Mereka berdua tidak dapat berjalan bersama sekaligus. Harus ada salah satu yang menang dan yang lain harus kalah dengan terhormat.

Entah bagaimana bisa aku jatuh cinta pada seseorang yang sama sekali belum pernah ku temui. Perasaan yang mampu menembus batas fisik, yang ada hanya kekuatan ikatan emosional. Setiap pesan elektronik yang masuk dan ku terima itu, semua perhatian, dan kata-kata manis yang memberikan semangat dalam menjalani hari-hari ku. Mereka lah yang mampu membuatku luluh. Mereka lah yang mampu meruntuhkan dinding perlindungan diriku. Dinding yang telah dengan sengaja aku bangun sebagai wujud ketidakpercayaanku akan adanya cinta. Sebagai wujud kekecewaanku atas balasan yang ku dapat dari orang-orang yang selama ini sangat berarti untuk ku.

Efek butterfly on your stomach akhirnya bisa ku nikmati lagi. Perasaan senang yang berlebihan selayaknya manusia yang sedang jatuh cinta. Membumbung tinggi, jauh sampai ke langit ke tujuh. Dialah yang mampu menciptakan rasa cinta di hidupku. Walaupun hanya sebentar. Karna malam itu, untuk pertama kalinya kami bertemu. Dan malam itu aku yakin dengan keputusan yang harus aku ambil.

Tuhan, aku lelah. Aku lelah dengan cinta yang datang dan pergi di dalam hidupku. Aku lelah dengan mereka yang hanya datang sejenak lalu kemudian pergi meninggalkanku. Entah karena kami mamang tidak cocok atau mungkin karna aku yang terlalu banyak memilih. Tidak tuhan, aku bersyukur atas semua yang kau berikan. Aku tidak pernah meminta terlalu banyak. Semua yang engkau berikan sudah lebih dari cukup bagiku. Lalu kenapa hal ini masih saja terjadi padaku ?

Satu hal yang aku yakini, tuhan memberi bukan pada saat kita ingin melainkan pada saat kita butuh. Dan hanya dialah yang tahu dengan pasti kapan saat kita benar-benar butuh. Hari ini, uhm..mungkin saat ini aku belum benar-benar membutuhkan seseorang di sampingku. Belum tepat saatnya untuk ku membagi waktu antara cinta dan hal lain yang ada di dalam hidup ini. Karena kuputuskan untuk menyudahi perasaan cinta padanya.

Setelah akhirnya ku bisa kembali merasakan cinta, aku malah membuangnya begitu saja. Menghapus tiap pesan singkat yang memenuhi tiap sudut ponsel. Menghapus tiap senyum, air mata, perhatian dan semua perasaan cinta yang telah ia ciptakan sepekan ini. Cinta yang singkat namun sudah mampu membuatku sangat bahagia karena kedalamannya. Semudah menekan tombol delete di ponsel, semuanya hilang begitu saja. Sama seperti inbox sms ku yang kini sudah kosong, semua perasaan itu pun terpaksa harus ku hapus.

Pagi ini aku putuskan untuk sendiri dulu. Menikmati tiap detik dalam hidupku dengan mencintai diriku terlebih dahulu. Sebelum datang orang baru yang akan menyayangi dan kusayang. Sebelum datang seseorang yang baik dan benar untukku. Uff..walau berat tapi aku yakin hari itu akan segera datang. Hari dimana aku ada untuk dicintai dan mencintai. Saat ini aku hanya ingin menyiapkan segala yang terbaik untuk itu. Segala yang terbaik, untuk seseorang yang mungkin akan menjadi yang terakhir di dalam hidupku.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home